Asidifikasi Samudra: Ancaman Bagi Organisme Laut
|1. Pengertian Asidifikasi Samudra
Asidifikasi samudra atau Ocean acidification (Asidifikasi samudra) adalah istilah yang diberikan untuk proses turunnya kadar pH air laut yang kini tengah terjadi akibat penyerapan karbon dioksida di atmosfer yang dihasilkan dari kegiatan manusia (seperti penggunaan bahan bakar fosil). Menurut Jacobson (2005), pH di permukaan laut diperkirakan turun dari 8,25 menjadi 8,14 dari tahun 1751 hingga 2004 (Wikipedia).
2. Penyebab Asidifikasi Samudra
Pada tahun 1990-an tim ilmuan internasional melakukan proyek penelitian dengan mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 77.000 sampel air laut dari berbagai kedalaman dan lokasi di seluruh dunia yang memakan waktu 15 tahun. Dari penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa laut menyerap lebih dari 1/3 karbon dioksida yang ada di udara. Peneliti juga mengestimasikan bahwa sekitar 1 juta ton karbon dioksida diserap oleh laut tiap jamnya. Peter Brewer, ilmuwan senior di Institut Riset Air Monterey Bay (inilah.com) mengungkapkan bahwa “Total jumlah karbon dioksida yang telah dimasukkan ke dalam lautan saat ini adalah sekitar 530 miliar ton”
Ini merupakan berita baik bagi kita yang berada di daratan; artinya lautan membantu mengurangi emisi rumah kaca yang begitu banyak sehingga membantu menurunkan laju pemanasan global. Tapi bagi organisme laut, ini merupakan malapetaka, terutama bagi organisme kunci di lautan seperti karang dan pteropods (hewan bercangkang) karena kedua organisme ini merupakan bagian dari rantai makanan.
3. Sumber Asidifikasi
Karbon dioksida (CO2) merupakan sumber utama yang menyebabkan laut kian asam. Oksida asam yang satu ini dapat berasal dari berbagai aktifitas, diantaranya hasil buangan industry, peternakan, kendaraan, pembukaan lahan; dapat dikatakan bahwa sesuatu yang sifatnya menghasilkan energy sepertinya menghasilkan gas ini. Bahkan manusia juga menyuplai CO2 melalui proses pernapasan.
4. Mekanisme
Karbon dioksida yang memiliki rumus kimia CO2 dapat menjadi asam ketika bereaksi dengan air H2O sehingga disebut oksida asam. Reaksinya adalah sebagai berikut:

karbonat yang tersedia bagi tumbuhan karang; peta atas akhir 1800-an, peta bawah 2100

mekanisme pengasaman air laut
5. Dampak Asidifikasi Samudra
- Jika keasaman lautan cukup tinggi, air laut menjadi korosif dan melarutkan cangkang, melemahkan pertumbuhan hewan laut dan terumbu karang beserta jutaan spesies hewan laut yang bergantung kepadanya. Pada akhirnya bencana Asidifikasi samudra yang dahsyat ini akan memusnahkan mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang-karangan (Gattuso et al., 1998), alga coccolithophore (Riebesell et al., 2000) dan pteropods (Orr et al., 2005) akan mengalami pengurangan kalsifikasi atau peningkatan pemutusan (maksudnya dissolution) ketika terpapar oleh naiknya kadar CO2 (Wikipedia).
- Pteropoda Limacina helicina yang memegang peranan penting dalam rantai makanan dan fungsi ekosistem Laut Artik, dan cangkangnya yang mengandung kalsium karbonat merupakan pelindung yang penting bagi hewan ini. Namun, studi yang dilakukan LOV (Laboratorium d’Océanographie at Villefranche) menunjukkan bahwa pertumbuhan cangkang hewan ini diprediksi akan melambat hingga 30% dan pada karang yang hidup pada daerah dingin, Lophelia pertusa-pteropod lainnya- pertumbuhannya akan melambat hingga 50%. Terumbu karang tropis dibangun oleh sejumlah besar spesies sedangkan pada daerah dingin dibangun oleh satu atau dua spesies namun menyediakan banyak tempat bagi banyak spesies lain. Penurunan pertumbuhan karang akibat pengasaman karang ini akan mengancam struktur biologis tersebut (Go Blue Indonesia).
- Tingkat keasaman yang tinggi juga menggangu pendengaran beberapa spesies laut sehingga sulit baginya untuk mendapatkan makanan maupun menghindari predator.
- Asidifikasi samudra mengganggu efektifitas organism laut dalam bereproduksi
- Pengasaman dapat mengganggu indra penciuman spesies laut salah satunya ikan giru berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti Australia
- Asidifikasi samudra juga memberikan dampak komersial yaitu mengancam sumber makanan bagi ratusan juta orang dan industri perikanan, pariwisata serta penangkapan ikan yang telah menampung lebih dari 38 juta orang secara langsung dan sekitar 162 juta orang yang bergantung secara tidak langsung (blogodril.com)
6. Minimalisasi
Anda dapat mengunduh artikel ini dengan mengklik di sini.
makasih infonya
sangat mengerikan jika memang terjadi.
salam.
bikin takut..tapi juga pelajaran buat memelihara
Always here suppporting and visiting your site.
@ Iduy & Rio: Terima kasih Sobat..
mantaf sob, nice share
ilmu pengetahuan nih sob…. manteffff..!!!!!
@ Mami Business: Thanks..
@ Icah Banjarmasin: Senang bisa berbagi di sini.
Info yg sangat bermanfaat…trima kasih ni bang.
Nice blog and Beautiful template, visit me back, thanks
@ Majalah Masjid Kita: Keseimbangan alam emang penting Mas, terima kasih sudah mampir ke sini Mas. 😀
@ Jurnal Rachmat: Tindakan kecil yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan ekosistem laut adalah minimal tidak membuang sampah (apalagi plastik) ke sungai, pantai, maupun laut. 😐
ayo lindungi ekosistem yang ada di dunia laut 😀
emoga manusia memang bisa terus mempertahankan ekosistem dalam keseimbangan yang pas ya mas ya agar alam ini tidak marah dengan kita ;(
@ Wahyu: Terima kasih Mas, salam kompak juga. 😀
@ Onie: Terima kasih atas kunjungannya.. 😀
@ Persada Blog: Mulai dari hal kecil ya Sob.. 😐
@ Vian: Sama-sama,senang bisa berbagi di sini. 😐
wah infonya menarik sob bagus buat pengetahuan saya yang masih sangat kurang terima kasih infonya 🙂
Mari kita jaga bumi kita 😉
dropping by with my http://www.tawray.info and http://www.maplesjanet.com hope you have time to visit my site too'
wah informasi yang sangat bermanfaat sekali, baru tahu.. karena selama ini saya kira hanya berdampak pada global warming aja. thx gan.
salam kompak ! 🙂
@ Belajar photoshop: Setuju mas, di semua lini kehidupan global warming sepertinya tidak bisa dihindari.:|
@ Ardha Herdianto: Terima kasih gan.. 😀
wihh,,, merinding mas bacanya 😀 btw nice info
Pemanasan global (Global Warming) memberi dampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada bidang kesehatan.
@ Wongcrewchild: Terima kasih Mas.. 😀
baru tahu neh.., info penting dan bermanfaat, thanks sdah berbagi
@ gang tutorial: sama-sama gan, senang bisa berbagi di sini 🙁
@ komunitas blogger madura: silakan gan, terima kasih udah mampir dan berkomentar di sini. 😀
memantau dari pojok saja gan…
thank infonya gan, nambah ilmu
@ Teja HTC : Ok gan, ma kasih atas kunjungannya.. :-/
@ Blog S of Hariyanto : Setuju sekali dengan pendapat Blog S of Hariyanto, kerusakan alam merupakan suatu reaksi berantai yang bisa menyulut kerusakan alam lainnya. ;;)
kerusakan salah satu ekosistem yang ada di bumi, di mana spesies yang hidup dalam ekosistem tersebut terancam kehidupannya, hal ini kan merusak rantai makanan alamiah yang ada di bumi, berarti merusak harmonisasi alam, sehingga berefek terancamnya ekosistem seluruh kehidupan yang ada di bumi, dengan kata lain kepunahan semakin mendekati.
Nice Info nya gan.. Thank's for share 🙂
Terima kasih kunjungan dan komentarnya.. ;;)
nice infoh gan.. jarang nih yg posting ilmu beginian.. kunjungan balik y sob..
nice Blog and nice post
[…] Safrizal, Rino. 2017. Asidifikasi Samudera: Ancaman Bagi Organisme Laut. Dilansir pada 3 November 2021. (https://rinosafrizal.com/asidifikasi-samudra-ancaman-bagi-organisme-laut/) […]