Baca Selengkapnya..Panduan Belajar HTML untuk Pemula

Bekal Ajar Awal dan Kesulitan Belajar Peserta Didik

1/5 - (2 votes)

Pada postingan sebelumnya, telah kami jelaskan secara ringkas tentang karakteristik dan potensi peserta didik. Postingan ini merupakan ringkasan yang diambil dari bahan ajar dalam rangka pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tahun 2017 (Sumber terlampir). Berikut akan kami paparkan kembali karakter siswa berkaitan dengan bekal ajar awal dan kesulitan belajar peserta didik.

A. Bekal Ajar Awal Peserta Didik

Sikap awal peserta didik merupakan salah satu variabel didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan peserta didik. Aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir yang telah dimiliki peserta didik.

Sikap awal peserta didik menurut Goleman, Daniel (2000) dikelompokkan ke dalam delapan kelas yaitu : belajar isyarat (signal learning), belajar stimulus respon, belajar merantaikan (chaining), belajar asosiasi verbal (verbal association), belajar menbedakan (discrimination), belajar konsep (concept learning), belajar dalil (rule learning), belajar memecahkan masalah (problem solving).

Identifikasi kemampuan awal peserta didik adalah salah satu upaya para guru yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan peserta didik, berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu perlu mengingat banyak pertimbangan seperti; peserta didik, perkembangan sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program pendidikan/ pembelajaran tertentu yang akan diikuti peserta didik.

Untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan tes awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik tersebut. Tes yang diberikan dapat berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan wawancara, observasi dan memberikan kuesioner kepada peserta didik, guru yang mengetahui kemampuan peserta didik atau calon peserta didik, serta guru yang biasa mengampu pelajaran tersebut. Teknik untuk mengidentifikasi karakteristik peserta didik adalah dengan menggunakan kuesioner, interview, observasi, dan tes.

Baca Juga:  Contoh Penyusunan SKP Guru dengan Tugas Tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah, Ketua Program Keahlian, Kepala Perpustakaan, dan Kepala Laboratorium/ Bengkel/ Unit Produksi

Baca juga:

Identifikasi keterampilan awal peserta didik adalah kegiatan menganalisis pengetahuan awal dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan untuk mengetahuan kondisi keteramiplan yang dimiliki peserta didik apa adanya.

Tujuan identifikasi keterampilan awal peserta didik adalah salah satu upaya para guru yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan peserta didik, berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini dipandang begitu perlu mengingat banyak pertimbangan seperti; peserta didik, perkembangan sosial, budaya, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program pendidikan/ pembelajaran tertentu yang akan diikuti peserta didik.

Ada beberapa strategi/cara yang dapat guru lakukan untuk mengetahui keterampilan awal peserta didik, misalnya:

  • Asesmen keterampilan awal peserta didik berbasis kinerja / asesmen pengetahuan awal peserta didik.
  • Asesmen keterampilan awal mandiri (Self Assessment) / asesmen pengatahuan awal mandiri
  • Peta konsep / concept map

Pemilihan strategi dan metode pembelajaran didasarkan pada pengetahuan, keterampilan dan sikap awal peserta didik. dapat membantu guru dalam menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan pengetahuan, keteraampilan, sikap dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami peserta didik.

Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran sebagai berikut:

  • Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
  • Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
  • Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
  • Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Baca Juga:  Capaian Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMA/SMK Kelas X - XII (Fase E & F)

B. Kesulitan Belajar Peserta Didik

Kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana peserta didik tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain ia mengalami kesulitan untuk menyerap pelajaran tersebut, baik kesulitan itu dari dirinya sendiri, dari sekitarnya ataupun karena faktor-faktor lain yang menjadi pemicunya.

1. Identifikasi penyebab kesulitan belajar berdasarkan factor internal

a. Faktor fisiologis

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar peserta didik ini berkaitan dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh lain.

b. Faktor psikologis

Faktor–faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.

2. Identifikasi penyebab kesulitan belajar berdasarkan faktor eskternal

a. Berdasarkan aspek sosial

Yang termasuk lingkungan sosial adalah pergaulan peserta didik dengan orang lain disekitarnya, sikap dan perilaku orang disekitar peserta didik dan sebagainya. Lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga peserta didik itu sendiri.

b. Berdasarkan aspek non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah;

  • Lingkungan alamiah adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup, dan berusaha didalamnya.
  • Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam yaitu hardware seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya; software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain sebagainya.
  • Faktor materi pelajaran; faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan peserta didik begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikandengan kondisi perkembangan peserta didik.

3. Program perbaikan (remedial) peserta didik

Remediasi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan peserta didik. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan peserta didik dalam menguasai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran.

Baca Juga:  Download Format Penilaian Kinerja Kepala Laboratorium / Bengkel

Sifat pokok kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu:

  • menyederhanakan konsep yang komplek
  • menjelaskan konsep yang kabur
  • memperbaiki konsep yang salah tafsir.

Beberapa perlakuan yang dapat diberikan terhadap sifat pokok remedial tersebut antara lain berupa: penjelasan oleh guru, pemberian rangkuman, dan advance organizer, pemberian tugas dan lain-lain.

4. Program pengayaan peserta didik

Pengayaan adalah kegiatan tambahan yang dieberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang diamaksudkan untuk menambah wawasan atau memeperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya.

Tujuan pengayaan selain untuk meningkatakan pemahaman dan wawasan tehadap materi yang sedang atau telah dipelajarinya juga agar peserta didik dapat belajar secara optimal baik dalam hal pendaya gunaan kemampuannya maupun perolehan dari hasil belajar.

Ada tiga jenis kegiatan pengayaan :

  • Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk disajikan kepada peserta didik.
  • Keterampilan proses yang dibutuhkan oleh peserta didik agar berhasil melakukan investigasi terhadap topic yang diminati dalam pelajaran
  • Pemecahan masalah kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar yang tinggi. Pemecahan maslah ditandai dengan:
    • identifikasi bidang permaslahan yang akan dipecahkan,
    • penentuan fokus masalah yang akan dikerjakan,
    • penggunaan sumber belajar,
    • pengumpulan data dengan teknik yang relevan,
    • analisis data, dan
    • penyimpulan hasil identifikasi.

Thumbnail: Business vector created by freepik – www.freepik.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments