Baca Selengkapnya..Panduan Belajar HTML untuk Pemula

Tata Nama Senyawa Asam dan Basa

3/5 - (4 votes)

1. Pengertian Asam Basa

Asam basa merupakan dua larutan yang menghasilkan ion jika dilarutkan dalam air (Asam Basa Arrhenius). Dikatakan asam jika larutan tersebut menghasilkan ion H+ dan sisa asamnya berupa non logam. Asam umumnya memiliki rasa masam. Rumus kimia asam terdiri adari atom hidrogen (ditulis di depan) dan anion berupa sisa asam. Akan tetapi, asam merupakan senyawa molekul bukan senyawa ion. Penamaan senyawa asam dilakukan dengan menambahkan kata asam di depan lalu diikuti dengan anion sebagai sisa asam.

HA –> H+ + A

Sedangkan basa merupakan larutan yang menghasilkan ion OH dan sisa basanya berupa logam (golongan IA, IIA, Al dan Fe). Larutan basa bersifat kaustik, jika mengenai kulit terasa licin dan dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Basa umumnya terdiri dari logam sebagai kation dengan ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa dilakukan dengan menuliskan nama kation atau logam diikuti dengan kata hidroksida.

BOH –> B+ + OH  

Materi lengkap tentang asam basa dapat Anda download di sini.

Baca juga:

Baca Juga:  Identifikasi Anion dengan Uji Endapan

2. Penamaan Senyawa Asam

Secara umum, senyawa asam dapat dikelompokkan menjadi tiga:

  • Senyawa asam yang tidak mengandung oksigen; penamaannya cukup dengan menuliskan kata “asam” lalu diikuti oleh anion/sisa asam dengan akhiran “-ida”
  • Senyawa asam yang mengandung oksigen maupun unsur lain atau disebut juga dengan asam-okso; penamaan didasarkan pada atom pusat yang akhirannya diganti dengan “it” dan “at”. Asam-okso dengan atom oksigen lebih sedikit menggunakan akhiran “it” pada anionnya, sedangkan untuk asam-okso dengan jumlah oksigen lebih banyak menggunakan akhiran “at” pada anionya
  • Senyawa asam oksihalogen yaitu senyawa asam halida yang mengandung oksigen; penamannya tergantung dari jumlah biloks halogennya:

Biloks +1 : asam hipohalit {trivial} atau asam halat (I) {IUPAC}
Biloks +3 : asam halit {trivial} atau asam halat (III) {IUPAC}
Biloks +5 : asam halat {trivial} atau asam halat (V) {IUPAC}
Biloks +7 : asam perhalat {trivial} atau asam halat (VII) {IUPAC}

Ganti suku kata “hal” pada kedua metode tata nama di atas dengan nama halogennya (klor untuk Cl, brom untuk Br, iod untuk I). Fluor F tidak memembentuk asam oksihalogen karena paling elektronegatif dengan kata lain hanya mempunyai satu bilangan oksidasi yaitu -1.

2.1. Contoh tata nama senyawa asam

2.1.1. Senyawa asam yang tidak mengandung oksigen

  • HF : asam fluorida
  • HCl : asam klorida
  • HBr : asam bromida
  • HI : asam iodida
  • HCN : asam sianida
  • H2S : asam sulfida

2.1.2. Senyawa asam yang mengandung oksigen

  • HNO2 : asam nitrit (anion berupa ion nitrit NO2)
  • HNO3 : asam nitrat (anion berupa ion nitrat NO3)
  • H2CO3 : asam karbonat (anion berupa ion karbonat CO32-)
  • H2SO3 : asam sulfit (anion berupa ion sulfit SO32-)
  • H2SO4 : asam sulfat (anion berupa ion sufat SO42-)
  • H2CrO4 : asam kromat (anion berupa ion kromat CrO42-)
  • H3PO3 : asam fosfit (anion berupa ion fosfit PO32-)
  • H3PO4 : asam fosfat (anion berupa ion fosfat PO43-)
  • HMnO4 : asam permanganat (anion ion permanganat MnO4)
  • H2MnO4 : asam manganat (anion ion manganat MnO42-)
  • H2CrO4 : asam kromat (anion ion kromat CrO42-)
  • H2Cr2O7 : asam dikromat (anion ion dikromat Cr2O72-)
Baca Juga:  Asam Basa Hidroksida Unsur-unsur Periode Ketiga

2.1.3. Senyawa asam oksihalogen

Asam dengan biloks +1 :

  • HClO : asam hipoklorit {trivial} atau asam klorat (I)
  • HBrO : asam hipobromit {trivial} atau asam bromat (I)

Asam dengan biloks +3 :

  • HClO2 : asam klorit {trivial} atau asam klorat (III)

Asam dengan biloks +5 :

  • HClO3 : asam klorat {trivial} atau asam klorat (V)
  • HIO3 : asam iodat {trivial} atau asam iodat (V)

Asam dengan biloks +7 :

  • HClO4 : asam perklorat {trivial} atau asam klorat (VII)
  • HBrO4 : asam perbromat {trivial} atau asam bromat (VII)

3. Penamaan Senyawa Basa

Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama kation/ion logam terlebih dahulu lalu diikuti dengan “hidroksida”. Jika kation berupa logam yang memiliki lebih dari 1 bilangan oksidasi, maka tuliskan bilangan oksidasi setelah nama kation/logamnya.

Contoh penamaan senyawa basa

  • NaOH : natrium hidroksida (ion logam natrium Na+)
  • KOH : kalium hidroksida (ion logam kalium K+)
  • LiOH : litium hidroksida (ion logam litium Li+)
  • Mg(OH)2 : magnesium idroksida (ion magnesium Mg2+)
  • Be(OH)2 : berilium hidroksida (ion hidroksida Be2+)
  • Ba(OH)2 : barium hidrosida (ion barium Ba2+)
  • Ca(OH)2 : kalsium hidroksida (ion logam calsium Ca2+)
  • Al(OH)3 : aluminium hidroksida (ion logam aluminium Al3+)
  • Fe(OH)2 : besi(II) bidroksida (ion logam besi Fe2+)
  • Fe(OH)3 : besi(III) hidroksida (ion logam besi Fe3+)

Pelajari materi kimia tentang tata nama senyawa asam basa lebih dalam, klik di sini !!

Lihat juga materi yang berhubungan denga indikator asam basa:

  • Indikator Asam Basa, klik di sini
  • PowerPoint Kumpulan Soal Asam Basa dan Stoikiometri Larutan, klik di sini.
  • Animasi Kimia Materi Asam Basa, klik di sini.
  • Prediksi Soal UN Kimia SMA 2014-2015, klik di sini.
4 5 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

7 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
radityo ahmad
9 years ago

yang ingin belajar kimia, dapet soal-soal kimia, media pembelajaran, software kimia, dan masih banyak lagi silahkan kunjungi cheminmyheart.blogspot.com. terimakasih

Galis Novasari
Galis Novasari
11 years ago

Sangat membantu 🙂

Anonim
Anonim
11 years ago

thank you..for explain..

Rangga Septian
12 years ago

i like kimia

Anonim
Anonim
12 years ago

gak ngerti -,- b-(

Rino Safrizal
12 years ago

😀

Ade Syntia
12 years ago

siiph dach 🙂