Ion poliatomik, juga dikenal sebagai ion molekuler, adalah ion yang terdiri dari dua atau lebih atom yang terikat secara kovalen atau kompleks logam yang dapat dianggap berperan sebagai satu unit tunggal. Awalan poli – berarti “banyak,” dalam bahasa Yunani, tapi ion dengan dua atom selain disebut sebagai ion diatomik, kadang disebut juga sebagai ion poliatomik.
Senyawa poliatom merupakan senyawa yang dibentuk dari ion poliatomik. Pada ion poliatomik, dua atau lebih aom-atom bergabung bersama-sama dengan ikatan kovalen, seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Baca juga:
Adapun macam-macam ion poliatom dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Ion | Nama Ion Poliatomik | Ion | Nama Ion Poliatomik |
NH4+ | Ion amonium | SO32- | Ion sulfit |
BrO– | Ion hipobromit | HSO3– | Ion bisulfit |
BrO3– | Ion bromat | SO42- | Ion sulfat |
BrO33- | Ion borat | S2O32- | Ion tiosulfat |
ClO– | Ion hipoklorit | NO2– | Ion nitrit |
ClO2– | Ion klorit | NO3– | Ion nitrat |
ClO3– | Ion klorat | PO33- | Ion fosfit |
ClO4– | Ion perklorat | PO43- | Ion fosfat |
CN– | Ion sianida | AsO33- | Ion arsenit |
CNS– | Ion tiosianat | AsO42- | Ion arsenat |
CH3CO2– | Ion asetat | SiO32- | Ion silikat |
C2O42- | Ion oksalat | AlO33- | Ion aluminat |
CrO42- | Ion kromat | ZnO22- | Ion zinkat |
Cr2O72- | Ion dikromat | SnO32- | Ion stannat |
CO32- | Ion karbonat | IO– | Ion hipoiodit |
Fe(CN)64- | Ion heksasianoferat(II) | IO3– | Ion iodat |
Fe(CN)63- | Ion heksasianoferat(III) | IO4– | Ion periodat |
HSO3– | Ion bisulfit | OH– | Ion hidroksida |
SO32- | Ionn sulfit | HCO3– | Ion bikarbonat |
HSO4– | Ion bisulfat |
Senyawa poliatomik terdiri dari kation monoatomik dan anion poliatomik yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu nama ion monoatomik lalu disusul dengan nama ion poliatomik, seperti contoh berikut ini.
# Kation monoatik seperti natrium Na+, magnesium Mg2+, dan aluminium Al3+
# Anion poliatomik seperti sianida CN–, karbonat CO32-, fosfat PO43-
Kebanyakan ion poliatomik berupa anion, kecuali ion amonium NH4+, adapun tata nama senyawa poliatomik dengan kation amonium NH4+ dapat dilihat pada contoh berikut ini:
Senyawa poliatomik terdiri dari kation poliatomik dan anion monoatomik yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu nama kation poliatomik lalu disusul dengan nama anion monoatomik, seperti contoh berikut ini:
# Kation poliatomik seperti ion amonium NH4+
# Anion monoatomik seperti ion fluorida F–, ion klorida Cl–, ion bromida Br–, ion iodida I–
Senyawa poliatomik terdiri dari kation poliatomik dan anion poliatomik yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu nama kation poliatomik disusul dengan nama anion poliatomik, seperti contoh berikut ini. # Kation poliatomik seperti ion amonium NH4+ # Anion poliatomik seperti ion bisulfit HSO4–, ion bikarbonat HCO3–, ion tiosulfat S2O32-, ion arsenit AsO33-
Ahli kimia mempunyai beberapa cara untuk mendefinisikan senyawa sebagai suatu asam. Menurut Arrhenius istilah senyawa asam sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan ke dalam air. Senyawa asam biner merupakan senyawa gabungan H dengan atom-atom nonlogam lainnya. Adapun penamaan senyawa asam biner sebagai berikut:
Menurut Arrhenius basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–) jika dilarutkan dalam air. Senyawa basa merupakan senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH– kecuali (NH4OH). Adapun penamaan senyawa basa adalah dengan menuliskan nama kation berupa logam lalu diikuti dengan nama anion hidroksida.